FARMAKOLOGI
Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)
GH tidak memiliki kelenjar target khusus ; hormone ini mempengaruhi
jaringan tubuh dan tulang. Penggantian GH merangsang pertumbuhan linear bila
ada defisiensi growth hormone.
Jika tinggi anak jauh di bawah standar untuk umurnya, defisiensi GH bisa
menjadi diagnosanya dan akan menyebabkan dwarfisme. Karena penggantian GH
sangat mahal maka dilakukan berbagai test untuk menentukan apakah terapi dengan
hormone ini penting. Karena GH bekerja pada tulang yang baru dibentuk, hormone
ini harus diberikan sebelum epifisis menutup. Pemberian GH selama beberapa
tahun akan meningkatkan tinggi sebanyak satu kaki. Terapi GH yang memanjang
dapat menahan sekresi insulin dan akhirnya akan menyebabkan diabetes mellitus.
Karena efeknya terhadap gula darah dan efek samping yang lain, atlet harus
dinasihati untuk tidak memakai GH untuk membentuk otot dan fisik.
Gigantisme (selama masa
kanak-kanak) dan akromegali (setelah
pubertas) dapat terjadi pada hipersekresi GH, dan seringkali disebabkan oleh
tumor pituitary. Jika tumor tidak dapat dirusak dengan radiasi, maka
bromokriptin, suatu prolactin release inhibitor, dapat menghambat pelepasan GH
dari pituitary.
Tabel 1.0 memuat
data-data obat yang dipakai untuk menggantikan atau menghambat growth hormone.
| 
   
OBAT 
 | 
  
   
DOSIS 
 | 
  
   
PEMAKAIAN
  DAN PERTIMBANGAN 
 | 
 
| 
   
Growth
  Hormone (GH) 
 | 
 ||
| 
   
Somatrem 
(Protropin) 
 | 
  
   
IM : 100 µg/ kg, 3 X seminggu 
SK : sama seperti di atas 
 | 
  
   
Untuk penggantian GH. Dipakai untuk mengobati
  dwarfisme. 
 | 
 
| 
   
Somatropin 
(Humatrope) 
 | 
  
   
IM : 60 µg/ kg, 3 X seminggu 
SK : sama seperti di atas 
 | 
  
   
Sama seperti somatrem. 
 | 
 
| 
   
Bromokriptin 
(Parlodel) 
 | 
  
   
D : PO : M : 1,25-2,5 mh/ h.s. selama 3 hari 
R : 20-30 mg/ hari 
 | 
  
   
Obat menekan pelepasan GH dan prolaktin (menekan
  produksi ASI). 
 | 
 
No comments:
Post a Comment