Tuesday, June 11, 2013

OBAT KELENJAR TIROID

                        FARMAKOLOGI OBAT KELENJAR TIROID
Kelenjar Tiroid
Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) disekresikan oleh kelenjar tiroid. Jika adadefisiensi tiroid (hipotiroidisme), T4 dan T3 buatan boleh diberikan, baik secara tersendiri atau dalam bentuk gabungan. Jika kelenjar tiroid mensekresikan hormone-hormon tiroid secara sangat berlebihan (hipertiroidisme), biasanya merupakan indikasi pemberian obat antitiroid.
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme, suatu penurunan sekresi hormone tiroid, dapat memiliki penyebab primer(gangguan kelenjar tiroid) atau penyebab sekunder (kekurangan sekresi TSH).  Hipotiroidisme primer lebih sering muncul, dan terjadi karena penurunan T4 dan peningkatan kadar TSH, yang disebabkan oleh peradangan akut atau kronik dari kelenjar tiroid, terapi dengan radioiodin, kelebihan makan obat antitiroid, dan operasi.
Miksedema adalah hipotiroidisme berat ; gejala-gejalanya mencakup letargi, apati, gangguan ingatan, perubahan emosi, bicaranya lambat, suara dalam dan kasar, edema kelopak mata dan wajah, kuliut kering tebal, intoleran dingin, denyut melambat, konstipasi, berat badan naik, dan menstruasi yang tidak teratur. Obat yang mengandung T4 dan T3, sendiri-sendiri atau gabungan, dipakai untuk mengobati hipotiroidisme.
Farmakokinetik
Levotiroksin (T4) dan liotironin (T3) merupakan hormon tiroid sintetik. Lima puluh samai 75 persen dari levotiroksin diabsorpsi oleh mukosa gastrointestinal, dan 90% liotironin diabsorpsi. Kedua obat ini sangat mudah  berikatan dengan protein, dan bila diberikan dengan obat-obat lain yang juga mudah berikatan dengan protein seperti obat antikoagulan dapat menimbulkan efek samping. Waktu paruh levotiroksin lebih panjang dari liotironin. Levotiroksin dieksresikan ke dalam empedu dan tinja ; eksresi liotironin tidak diketahui.
Farmakodinamik
Levotiroksin dan liotironin memiliki kerja yang serupa. Hormon-hormon ini meningkatkan tingkat metabolisme, curah jantung, sintesa protein, dan pemakain glikogen. Waktu konsentrasi puncak dan lama kerja levotiroksin jauh lebih lama daripada liotironin. Liotrix adalah suatu kombinasi T4 dan T3, yang kadar T4-nya lebih besar.
Ada banyak nteraksi obat dengan kedua hormone ini. Keduanya meningkatkan efek antikoagulan oral karena menggantikan tempat antikoagulan dalam mengikat protein. Jika salah satu dari obat ini dipakai dipakai bersama-sama dengan obat adrenergik, seperti dekongestan atau vasopresor, kerja jantung dan susunan saraf pusat meningkat.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah meningkatnya kadar T4 dan T3 dalam sirkulasi, yang terjadi akibat kelenjar tiroid terlalu aktif atau pengeluaran hormon-hormon tiroid secara berlebihan dari satu atau lebih nodulus tiroid. Penyakit Grave, tirotoksikosis,  adalah tipe hipertioridisme yangpalig sering karena hiperfungsi dari kelenjar tiroid. Keadaan ini ditandai dengan cepatnya denyut nadi (takikardia), palpitasi, keringat berlebihan, cepat tidak tahan panas, gugup, mudah marah, eksoptalmos (mata menonjol), dan berat badan turun.
                Hipertiroidisme dapat diobat dengan operasi pengangkatan sebagian kelenjar tiroid (Tiroidektomi subtotal), terapi yodium radioaktif, atau obat-obat antitiroid, yang menghambat baik sintesis maupun pelepasan hormon tiroid.

Interaksi Obat

Obat-obat tiroid berinteraksi dengan banyak obat lain. Jika dipakai bersama-sama dengan obat antikoagulan (warfarin [Coumadin]), obat-obat ini dapat menyebabkan peningkatan efek antikoagulan. Selain itu obat-obat tiroid menurun kan efek insulin dan antidiabetik oral ; digoksin dan litium meningkatkan kerja obat-obat tiroid ; fenitoin (Dilantin) maningkatkan kadar T3 serum.

No comments: