Tuesday, June 11, 2013

Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)

                                                             FARMAKOLOGI
Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)
GH tidak memiliki kelenjar target khusus ; hormone ini mempengaruhi jaringan tubuh dan tulang. Penggantian GH merangsang pertumbuhan linear bila ada defisiensi growth hormone.
Jika tinggi anak jauh di bawah standar untuk umurnya, defisiensi GH bisa menjadi diagnosanya dan akan menyebabkan dwarfisme. Karena penggantian GH sangat mahal maka dilakukan berbagai test untuk menentukan apakah terapi dengan hormone ini penting. Karena GH bekerja pada tulang yang baru dibentuk, hormone ini harus diberikan sebelum epifisis menutup. Pemberian GH selama beberapa tahun akan meningkatkan tinggi sebanyak satu kaki. Terapi GH yang memanjang dapat menahan sekresi insulin dan akhirnya akan menyebabkan diabetes mellitus. Karena efeknya terhadap gula darah dan efek samping yang lain, atlet harus dinasihati untuk tidak memakai GH untuk membentuk otot dan fisik.
Gigantisme (selama masa kanak-kanak) dan akromegali (setelah pubertas) dapat terjadi pada hipersekresi GH, dan seringkali disebabkan oleh tumor pituitary. Jika tumor tidak dapat dirusak dengan radiasi, maka bromokriptin, suatu prolactin release inhibitor, dapat menghambat pelepasan GH dari pituitary.
Tabel 1.0 memuat data-data obat yang dipakai untuk menggantikan atau menghambat growth hormone.





OBAT
DOSIS
PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
Growth Hormone (GH)
Somatrem
(Protropin)
IM : 100 µg/ kg, 3 X seminggu
SK : sama seperti di atas
Untuk penggantian GH. Dipakai untuk mengobati dwarfisme.
Somatropin
(Humatrope)
IM : 60 µg/ kg, 3 X seminggu
SK : sama seperti di atas
Sama seperti somatrem.
Bromokriptin
(Parlodel)
D : PO : M : 1,25-2,5 mh/ h.s. selama 3 hari
R : 20-30 mg/ hari
Obat menekan pelepasan GH dan prolaktin (menekan produksi ASI).

No comments: