BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan
diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie
Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi
tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan
tentang masyarakat.
Shaw
(1976 : 447) mendefinisikan bahwa interaksi adalah suatu pertukaran antar
pribadi yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam
kehadiran mereka, dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Jadi
interaksi adalah hubungan timbal-balik antara dua orang atau lebih dan
masingmasing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.
Istilah sosial (social) dalam
ilmu sosial memiliki banyak arti yang berbeda-beda, menurut Soerjono
Soekanto istilah ‘sosial’ pada ilmu
sosial lebih menunjuk kepada objeknya, yaitu masyarakat.
1.2
Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan interaksi ?
2. Apa yang dimaksud dengan social ?
3. Sebutkan keadaan interaksi sosial yang ada di
kelas kamu ?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari interaksi
2. Mengetahui pengertian dari soisal
3. Mengetahui keadaan interaksi sosial yang ada di
kelas 1B
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Interaksi Sosial
Shaw (1976 : 447)
mendefinisikan bahwa interaksi adalah suatu pertukaran antar pribadi yang
masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran
mereka, dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Jadi interaksi
adalah hubungan timbal-balik antara dua orang atau lebih dan masingmasing orang
yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.
Istilah sosial (social) dalam
ilmu sosial memiliki banyak arti yang berbeda-beda, menurut Soerjono
Soekanto istilah ‘sosial’ pada ilmu
sosial lebih menunjuk kepada objeknya, yaitu masyarakat.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
menyangkut hubungan antar individu, individu (seseorang) dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling
mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam
amasyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai
cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok
sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial.
2.2
Interaksi Sosial Mahasiswa STIKesMi 1B
Menjadi mahasiswa adalah suatu proses
perkembangan pendidikan yang terjadi mulai play group, taman kanak – kanak,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sampailah
pada masa perkuliahan. Pada masa perkuliahan ini terjadi proses soial yang
sangat berbeda bila dibandingkan dengan proses soial yang terjadi pada masa
sebelum kuliah. Umumnya pada masa sebelum kuliah proses sosial yang terjadi
masih belum terlalu rumit, dalam artian proses sosial yang terjadi masih sangat
biasa dan sama mulai dari TK, SD, SMP dan SMA karena individu individu yang
berada didalamnya umumnya masih dalam lingkup daerah yang sama, budaya yang
sama, bahasa juga masih sama,bahkan ada pula individu yang telah menjalin
pertemanan dari TK hingga SMA yang sama.
Hal ini sangatlah berbeda dengan apa yang
terjadi di masa belajar di perkuliahan. Dalam proses belajar diperkuliahan,
kehidupan sosial akan terasa sangat berbeda, dikarenakan dalam prosesnya
terjadi interaksi yang lebih rumit dibandingkan di masa sebelum perkuliahan.
Proses sosial yang akan digali adalah proses
yang terjadi di kehidupan mahasiswa, khususnya proses sosial yang terjadi di
ruang kelas dalam perkuliahan. Kelas yang akan menjadi sorotan adalah ruang
kelas 1B prodi DIII Keperawatan angkatan 2012, STIKes Kota Sukabumi. Dalam
ruang ini terjadi berbagai macam interaksi yang berbeda-beda dari tiap
individunya. Hal ini dikarenakan, individu – individu yang menghuni ruang kelas
ini sangat beragam, mulai dari tempat asal mereka tinggal ada dari Jampang
Kulon, Pelabuhan Ratu, Bandung, dll. Dan dari tiap daerah itu membawa ciri khas
masing – masing daerah, seperti pembawaan sikap seseorang, gaya bicara atau
logat bicara daerahnya, kebudayaanya serta keunikan lainya. Dari tiap individu
mempunyai kepercayaan beragama yang sama yaitu agama Islam. Dalam perjalanannya
individu penghuni ruang kelas yang bermacam-macam itu kelak akan terjadi
keharmonisan, atau bahkan bisa pula menjadi sebuah konflik.
Namun dari gaya bicara yang beragam – ragam
inilah yang membuat kami bisa menjadi lebih dekat, misalknya gaya logat bicara
orang Jampang Kulon jelas beda dengan gaya logat bicara orang Sukabumi asli,
walaupun bahasa daerahnya sama yaitu bahasa Sunda. Nah dari sana teman – teman
seakan dengan sendirinya menggunakan logat orang Jampang untuk dibuat bahan
candaan, sehingga kami pun bisa saling lebih dekat satu sama lain.
Awal kami masuk kelas 1B, awal kami menjadi
mahasiswa, kami tidak saling mengenal satu sama lain, namun disinalah
pentingnya interaksi, kami mulai kenalan dengan gaya kami masing – masing, kami
berbagi canda dengan gaya bicara yang beragam, kami saling tukar – menukar
informasi ketika tugas kelompok, dan itu lama kelamaan membuat kami lebih bisa
mengenal satu sama lain dan membuat kita dapat lebih bersatu lagi.
Dengan
adanya tugas kelompok dari dosen, disini kami bisa lebih saling dekat lagi,
mengetahui dan bisa saling lebih kenal satu sama lain. Karena dengan adanya
tugas kelompok ini, kita bisa lebih dekat, belajar bekerja sama, belajar
menghargai pendapat orang, dan belajar memberikan pendapat, sehingga hari demi
hari, bulan demi bulan, kami pun bisa lebih dekat lagi. Dan semua itu dapat
terjadi karena adanya interaksi sosial yang terjalin dengan baik di kelas 1B ini.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
menyangkut hubungan antar individu, individu (seseorang) dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
3.2 Saran
Untuk menjalin
sebuah kebersamaan maka dibutuhkan interaksi sosial antar individu dengan
individu, ataupun kelompok dengan kelompok. Tetapi untuk melakukan interaksi
sosial yang baik ini tidak mudah dan tidak sulit juga, harus ada kebiasaan
antar individu melakukan interaksi.