Wednesday, March 27, 2013

Makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Mengalami Kebutuhan Oksigenasi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kebutuhan Oksigen Kapasitas ( daya muat ) udara dalam paru-paru adalah 4500 sampai 5000 ml. Udara yang diproses dalam paru-paru hanya sekitar 10 % ( 500 ml ), yakni yang dihirup ( inspirasi ) dan yang dihembuskan (ekspirasi) pada pernafasan biasa.
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dassr pada manusia, yaitu kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ dan sel.
1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalah yang dibahas diantaranya adalah :
1.2.1 Apa pengertian dari kebutuhan oksigen ?
1.2.2 Komponen apa saja yang ada dalam Asuhan Keperawatan pada pasien gangguan Oksigenasi ?

1.3 Tujuan
Tujuan yang diambil dari rumusan masalah tersebut :
1.3.1 Mengetahui pengertian kebutuhan oksigenasi
1.3.2 Mengetahui komponen yang ada dalam Asuhan Keperawatan pada pasien gangguan Oksigenasi





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam sisitem ( kimia atau fiiska). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah CO2, energi dan air. Akan tetapi penambahkan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.
2.2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Oksigenasi
           A.    Pengkajian Keperawatan
           1.      Riwayat keperawatan
                 Pengkajian riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan oksigen meliputi, ada atau tidaknbya gangguan proses pernapasan,gangguan pada peredaran darah.pada tahap pengkajian keluhan atau gejala,hala yang perlu diperhatikanadalah infeksi kronis pada hidung,sakit pada daerah sinusotitis media,keluhan nyeripada tenggorokan.
           2.      Pola batuk dan produksi sputum
Tahap pengkajian pola batuk dilakukan dngan cara menilai apakah batuk termasuk batuk kering ,keras,dan kuat dengan  suara mendesing berat dan berubah-ubah seperti kondisi pasienyang mengalami penyakit kanker.pengkajian sputum dilakukan dengan cara meriksa warna,kejernihan,apaka bercampur darah terhada sputum yang dikeluarkan oleh pasien.
     3.      Sakit dada
Pengkajian sakit dada dilakukan dengan cara mengetahui bagian yang sakit,luas,imtensiras,factor yang menyebabkan rasa saki,perubahan nyeri dada apabila posisi pasien beruba,serta adanya hubumgan antra waktu inspirasi dan ekspirasi dengan rsa sakit.

4.      Pengkajian fisik
      a.    Infeksi pengkajian ini meliputi penentuan jalan napas,apakah napas spontan melalui hidung,mulut,oral,nasal.
      b.      Palpasi pemeriksaan ini bertujuan untuk mendekteksi kelaina seperti nyeri tekan yang ditimbulkan akibat luka.melalui palpasi dapat diteliti gerakan dinding toraks pada saat inspirasi dan ekspirasi terjadi.
      c.       Perkusi pengkajian ini bertujuan untuk menilai normal atau tidanya suara perkusi paru.
      d.      Auskultrasi pemeriksaan ini bertujuan menilai adanya suara nafas

           5.      Pemeriksaan laboratorium
           Selain pemeriksaan laboratorium Hb,leukosit dan yang lain-lain yang dilakukan secara rutin,juga dilakukan pemeriksaan skuntumguna melihat kuman dengan cara mikroskopis.uji resistensi dapat dilakukan secara kultur,untuk melihat sel tumorpemeriksaan sitologi.
            6.      Pemeriksaan diagnostic
      a.       Rontgen dada
      b.      Fluoroskopi
      c.       Bronkgrapi
      d.      Angiofrafi
      e.       Endoskopi
      f.       Radio isotop
      g.      Mediastinoskopi
       
            B.     Diagnosis keperawatan
      1.      bersihan jalan nafas berhubungan dengan
      2.      pola nafas tidak efektif
      3.      kerusakan pertukaran gas
      4.      gangguan perfusi jaringan

            C.    Perencanaan keperawatan
      1.      mempertahankan jalan nafas agar efektif
      2.      mempertahankan pola pernafasan agar kembali efektif
      3.      memepertankan pertukaran gas
      4.      memperbaikai perfusi jaringan
            D.    pelaksanaan tindakan keperawatan
      1.      Latihan nafas
Latihan nafas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gas,mencegah atelektasis,meningkatkanefisiensibatuk dan  mengrangi stress.
      2.      Latihan batuk efektif
Latihan batuk efektif merupakan cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan laring,trakea,dan broniolus dari secret atau benda asing dijalan nafas.
     

3.      Pemberian oksigen
Pembrian oksigen merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen kedalam paru melalui saluran pernafasan dengan alatbantu oksigen.pemberian oksigen pada pasien dapt dilakukan dengan tiga cara yaitu melalui kanula,nasal,dan masker dengan tujuan memenuhi kebutuhab manusia oaksigen da mencegah terjadinya hipoksia.
      4.      Penghisapan lender
Penghisapan lender merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lender sendri.tindakan ini bertuuan untukmembersihkan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.
             E.     Evaluasi keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan oksigen secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam:
      1.      Mempertahankan jalan nafas secara evektif yang ditunjukan dengan cara adanya kemampuan untuk bernapas,jalan nafas bersih,tidak adanya sumbatan,frekuuensi,irama,kedalaman nafas norma,seta tidak ditemukan adanya tanda hipoksia.
      2.      Mempertahankan pola nafas secara efektif yang ditunjukan engan adanya kemampuan untuk bernafas,frekuensi,irama, dan kedalaman nafas normal, tidak ditemukan adanya tanda hipoksia,serta kemampuan paru berkembang dengan baik.
      3.      Mempertahan kan pertukaran gas secara efektif yang ditunjukan dengan adanya kemampuan untuk bernapas secara efektif,tidak ditemukan dispenea pada usaha napas, inspirasi dan ekspirasi dalam batas normal,serta siturasi oksigendan pco2 dalam keadaan normal.
      4. Meningkatkan ferpusi jaringan dengan adanya kemampuan pengisian kapiler,frekuensi,irama,kekuatan nadi dalambatas normal,dari status hidrasi normal.
BAB III
PENUTUP
      3.1 Kesimpulan
            Kapasitas ( daya muat ) udara dalam paru-paru adalah 4500 sampai 5000 ml. Udara yang diproses dalam paru-paru hanya sekitar 10 % ( 500 ml ), yakni yang dihirup ( inspirasi ) dan yang dihembuskan (ekspirasi) pada pernafasan biasa.
      Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dassr pada manusia, yaitu kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ dan sel.
           Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam sisitem ( kimia atau fiiska). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah CO2, energi dan air. Akan tetapi penambahkan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.
      3.2 Saran
            Untuk penulisan dokumentasi asuhan keperawatan atau yang dikenal dengan istilah ASKEP haruslah relevan dan sistematis, sehingga oleh sebab itu perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar untuk pembuatan dokumentasi asuhan keperawatan. Supaya mahasiswa dapat lebih paham tentang pembuatan dokumentasi asuhan keperawatan yang benar dan berkesinambungan.
     


DAFTAR PUSTAKA


SOP Buli-buli Panas


Pemasangan Buli-buli Panas
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengertian : Memberikan kompres panas kering dengan menggunakan buli-buli panas
Tujuan :
1.      Memperlancar sirkulasi darah
2.      Mengurangi rasa sakit
3.      Merangsang peristaltic
Kebijakan :
1.      Kejang otot (Spasmus)
2.      Perut kembung
3.      Kedinginan (akibat narkose, iklim, ketegangan, dll)
Petugas : Perawat
Peralatan :
1.      WWZ dan sarungnya
2.      Perlak dan alasnya
3.      Termos berisi air panas
4.      Thermometer air
5.      Lap kerja
Prosedur pelaksanaan :
A.     Tahap Pra Interaksi
1.      Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2.      Mencuci tangan
3.      Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B.     Tahap Orientasi
1.      Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2.      Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3.      Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.     Tahap Kerja
1.      Menjaga privacy
2.      Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
3.      Mengisi WWZ dengan air panas: ½ - ¾ (saat mengisi air, WWZ diletakkan rata dengan kepala, WWZ ditekuk sampai permukaan air kelihatan agar udara tidak masuk)
4.      Menutup dengan rapat dan membalik kepala WWZ di bawah untuk meyakinkan bahwa air tidak tumpah
5.      Mengeringkan WWZ dengan lap kerja agar tidak basah, lalu bungkus dengan sarung WWZ
6.      Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan di pasang WWZ
7.      Meletakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan di kompres dengan kepala WWZ mengarah keluar tempat tidur
8.      Memantau respons pasien
9.      Merapikan pasien

D.    Tahap Terminasi
1.      Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2.      Berpamitan dengan pasien
3.      Membereskan alat
4.      Mencuci tangan
5.      Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Ramuan Obat Kuno


RAMUAN OBAT KUNO

1. CARA OBATI BATUK

Lobak ungu 2 batang diparut, setelah itu diperas pakai kain. Ambil air perasan tadi dan campurkan sedikit garam lalu aduklah seperti ramuan.
Minumlah 2 kali sehari pagi dan sore, sekali minum hanya ¼ cangkir saja.
Jika anda rutin meminumnya, maka dalam seminggu batuk anda akan sembuh.

2. CARA LENYAPKAN PANU

Ambillah satu suing bawang putih berukuran cukup besar. Potong jadi 2 bagian… gosokkan pada bagian yang ada panunya, maka panu akan kering dan mengelupas. Hal ini jauh lebih efisien dibanding dengan memakai serisil.
Lakukan dengan rajin… pagi siang dan malam.

3. JIKA PENCERNAAN TERGANGGU

Ambillah 5 helai daun delima, iris- iris halus daun delima tersebut, lalu masukkan dalam cangkir dan seduklah dengan air panas. Biarkan selama 5 menit, minumlah air tersebut selagi hangat. Dalam waktu 5 hari maka pencernaan akan kembali normal.
Minumlah ramuan ini 5 hari berturut- turut setiap pagi dan jangan sekali- kali meminum kopi.

4. OBAT SAKIT GIGI

Bahan:
Satu tetes getah kamboja/ semboja atau
Satu tetes getah jarak pagar atau
Satu tetes minyak cengkeh atau 
Satu tetes minyak bakaran tempurung kelapa atau
Sepuluh lembar daun sirih
Masukan dalam gelas dan tuangkan air panas, tutup rapat- rapat, tunggu supaya jadi hangat lalu dipakai berkumur.

5. OBAT JERAWAT

Ambillah 1 butir putih telur dan havermouth secukupnya, campurkan kedua bahan tersebut hingga jadi adonan kental tapi tidak terlalu keras. Oleskan ke muka secara merata dan pijit- pijitlah supaya meresap masuk ke dalam kulit selama ¼ jam. Lalu bersihkan dengan air hangat.
Dengan menggunakan adonan ini kita dapat membersihkan dan mengangkat jerawat dari muka. Gunakan resep ini sesering mungkin untuk usaha pencegahan sekaligus penyembuhan.

6. CARA MENGENCANGKAN KULIT MUKA

Beberapa sendok teh ragi bir diberi air sedikit, sampai menjadi krim yang cukup kental. Pakailah krim ragi tersebut untuk masker, tapi jangan lupa sebelumnya bersihkan wajah dulu sampai benar- benar bersih.
Dalam beberapa menit masker ragi akan mengeras karena kering, segera terbukti hasilnya. Semakin mengencang krim itu, makin terasa memijir- mijir dibagian muka. Muka terasa hangat dan kulit seolah- olah menggelenjar. Setelah ½ jam boleh dibersihkan dengan air hangat baru disusul dengan air es.
Yang harus diperhatikan, jangan sekali- kali memakai ragi untuk pembuat roti. Ini tidak dibenarkan. Gunakan ragi bahan pembuat tape atau bir.

7. DAUN SLEDRI ATASI KULIT BERMINYAK

Daun sledri dicuci lalu dimasukkan dalam mangkok kecil dan dituangi air mendidih. Biarkan ¼ jam, maka akan tercium harum sledri dan dipakai untuk pembilas muka anda.
Cara pakai:
Keluarkan daun sledri, air seduhan dalam mangkok disimpan dalam lemari es, dan malam hari setelah anda mencuci kulit muka hingga bersih, olesi dengan merata seluruh muka dengan air sledri itu dan biarkan sampai kering baru dicuci lagi dengan air bersih.

8. RESEP ATASI KEJANG OTOT KAKI

Ambillah segenggam nasi, kemudian diseduh dengan air panas. Dan diremas- remas sampai lumat. Campurkan satu sendok makan garam, lalu aduk hingga rata.
Tempelkan adonan tadi pada bagian kaki yang sakit dan kejang! Maka kejang otot kaki akan langsung sembuh.

9. RESEP SAKIT PINGGANG

Ambillah 10 lembar daun alpukat yang tidak terlalu tua tapi jangan terlalu muda. Godoklah dengan air dua gelas dan biarkan sampai air tinggal setengah gelas, baru diangkat dari api. Minumlah air godokan itu tiap 10 hari, penyakit pinggang akan sembuh dan tidak kambuh lagi.

10. RESEP BATUK REJAN

Ambil 8 atau 10 helai daun sirih segar yang cukup besar dan lebar daunnya, bersihkan benar- benar. Kemudian masukkan ke dalam air bersih sebanyak 2 gelas belimbing. Masukkan juga 2 sendok makan gula batu. Rebuslah di atas api, biarkan mendidih,sampai air godokan tinggal ½ gelas, baru diangkat. Air godokan itu berikan pada penderita batuk rejan sedikit demi sedikit, maka dalam waktu kurang dari seminggu batuk akan lenyap.

11. MENYEMBUHKAN SAKIT KENCING BATU

Ambil sebutir buah kelapa hijau. Kemudian ambil sebutir telur ayam kampong. Lubangilah atas buah kelapa tersebut, seperti biasa jika kita ingin minum air kelapa ditempat penjualan kelapa muda. Telur ayam dikocok, kemudian lubangi kulit telur ayam, masukkan isi telur ayam ke dalam lubang kelapa itu, biar bercampur dengan air kelapa.
Aduklah dengan sedotan, lalu langsung minumlah tanpa menggunakan gelas.
Mereka yang menderita kencing batu atau yang sudah ada serbuk- serbuk halus pada air seninya, bias meminumnya sebanyak 20 kali dan diminum tiap sore hari. Pasti batunya akan hancur.
Sedang bagi mereka yang baru gejala cukup meminumnya 5 kali selama 5 hari.

12. RESEP UNTUK DIARE

Ambillah sebuah papaya, belah dua dan ambil biji- bijinya. Letakan dalam wadah lalu jemurlah di bawah terik matahari hingga benar- benar kering. Lalu simpanlah dengan baik- baik dalam toples.
Nah, jika anda atau keluarga anda menderita diare, cepat- cepatlah mengambil 10 butir. Namun biasanya baru dua atau tiga kali kita mengunyah, diare kita sudah sembuh.

13. CARA MEMPERINDAH TANGAN

Parutlah kentang dan usapkanlah perlahan- lahan atau gosokkan ke seluruh tangan. Parutan kentang itu mengandung vitamin yang tinggi untuk kulit dan sekaligus dapat menghaluskan kulit tangan.
Cara lainnya yaitu dengan membuat campuran bahan putih telur ayam dengan sesendok glycerin lalu oleskan ke seluruh tangan. Kalau sudah kering, segera cucilah.
Anda juga dapat memakai timun dan air jeruk yang dioleskan keseluruh tangan.
Lalukan salah satu resep di atas sesering mungkin, maka tangan anda akan indah.

14. UNTUK MEMPERINDAH RAMBUT

Rambut anda akan lemas dan berkilau bak sutra jika anda sering keramas dengan ramuan berikut:
Jika kita keramas memakai shampo campurlah dengan kuning telur dan minyak sayur. Aduklah hingga tercampur betul. Setelah itu gunakan buat keramas. Setelah keramas, lalu bilaslah dengan air hangat yang sudah diberi perasan jeruk nipis. Maka perubahan pada rambut anda akan langsung terlihat.

15. CARA MELEMBABKAN KULIT YANG KERING

Buah alpukat dan buah mangga dapat memberi vitamin pada kulit muka yang sensitive dan kering sifatnya. Buah alpukat dilumatkan menjadi bubur dan bubur ini dilekatkan tipis-tipis pada kulit wajah, ini sangat baik untuk membantu mereka yang memiliki kulit kering supaya kulitnya jadi lembab dan normal.Setelah bubur alpukat itu kering cuci dengan air hangat, baru kemudian gunakan sepotong batu es untuk mengoles- oles seluruh permukaan kulit.
Demikian juga cara menggunakan buah mangga, daging buah mangga dibuat bubur lalu dioleskan merata pada kulit wajah.

16. AGAR TIDAK BOTAK

Untuk menghindari rontoknya rambut yang berakibat kebotakan, caranya begini:
Ambillah minyak wijen ½ cangkir, minyak kelapa ½ cangkir, daun waru 3 lembar, daun orang- aring 3 lembar, daun mangkokan 3 lembar, daun pandan 1 lembar, biji kemiri 2 butir, bunga melati 7 kuntum dan bunga mawar 1 kuntum.

Rebuslah air didalam panci 2 liter, masukkan panci kecil yang berisi minyak kelapa dan minyak wijen. Daun- daunan dan kemiri dirajang halus dan masukkan ke dalam minyak mendidih selama 15 menit, diangkat dan disaring. Oleskan cemceman ini setiap sebelum tidur pada seluruh permukaan kulit kepala yang rontok dan botak sambil dipijat- pijat seperlunya selama 10 menit. Begitu bangun pada pagi harinya, kepala dibasahi dengan lender debok pisang yang sudah diembunkan. Ini perawatandari luar, untuk perawatan dari dalam ikutilah ramuan di bawah ini.
Ambil kikil sapi 30 gram (sepotong kecil), 2 buah kembang polo, 2 buah kembang sugading, 3 buah pupus daun beluntas dan sedikit adas pulosari.
Kebotakan pada kepala dan membuat rambut lebat dan hitam bisa diatasi dengan ramuan tersebut.

17. MENGOBATI SAKIT RHEUMATIK

Bahan:
Gandapura 225 cc
3 butir bawang putih
3 butir pala
10 buah cengkeh
15- 20 butir merica hitam
½ sendok teh jinten hitam
2 jari tangan jahe

Semua bahan itu tumbuklah sampai halus benar, kecuali gandapura. Setelah menumbuk halus, masukkan semua hasil tumbukan pada ramuan itu ke dalam gandapura.
Aduk sampai rata benar dan setiap malam gunakanlah minyak gandapura tadi untuk memboreh dan menggosok sekujur tubuh. Boleh juga dipakai pagi hari atau siang hari jika rheumatic itu cukup berat, hanya minyak gandapura itulah yang tak memungkinkan orang yang memakai berkeliaran ditempat ramai dan lebih bijak bila diam dirumah.



-SEMOGA BERMANFAAT-

Wednesday, March 20, 2013

Makalah Mekanisme Adaptasi Sel


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi (histopatologi). Sedakanangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteranng yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan selalu berbuhungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
1.2
 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalah yang dibahas diantaranya adalah :
1.2.1 Apa pengertian dari Patologi ?
1.2.2 Apa pengertian dari adaptasi sel?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang diambil dari rumusan masalah tersebut :
1.3.1 Mengetahui pengertian dari Patologi
1.3.2 Mengetahui pengertian adaptasi sel

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Patologi
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi (histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
Kata patologi berasal dari kata yunani : PATOS = keadaan ; LOGOS = ilmu. Jadi PATOLOGI diartikan mempelajari penyakit secara ilmu pengetahuan ( scientific method ).
2.2 Mekanisme Adaptasi Sel
Mekanisme adaptasi sel :
2.2.1 Organisasi sel
Yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.
Karakteristik mahkluk hidup :
a. Bereproduksi
b. Tumbuh
c. Melakukan metabolisme
d. Beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
Aktifitas sel : sesuai dengan proses kehidupan, meliputi :
a. Ingesti – mengekskresikan sisa metabolisme
b. Asimilasi – bernafas – bergerak
c. Mencerna – mensintesis – berespon, dll


A. Struktur Sel
Sel mengandung struktur fisik yang terorganisasi yang dinamakan organel. Sel terdiri dari dua bagian utama : inti dan sitoplasma yang keduanya dipisahkan oleh membrane inti. Sitoplasma dipisahkan dengan cairan sekitarnya oleh membrane sel. Berbagai zat yang membentuk sel secara keseluruhan disebut protoplasma.
1.      Membrane Sel
Merupakan struktur elastis yang sangat tipis, penyaring selektif zat – zat tertentu.
2.      Membrane Inti
Merupakan dua membrane yang saling mengelilingi. Pada kedua membrane yang bersatu merupakan larut dapat bergerak antara cairan inti dan sitoplasma.
3.       Retikulum endoplasma, yang terdiri dari :
·         RE granular yang pd permukaannya melekat ribosom yg terutama mengandung RNA yg berfungsi dalam mensintesa protein.
·          RE agranular, tidak ada ribosom. Berfungsi untuk sintesa lipid dan enzimatik sel.
4.      Komplek golgi
Berhubungan dengan RE berfungsi memproses senyawa yg ditransfer RE kemudian disekresikan.
5.      Sitoplasma
Merupakan suatu medium cair banyak mengandung struktur organel sel
6.      Mitokondria
Merupakan organel yg disediakan untuk produksi energi dalam sel.
Di sini dioksidasi berbagai zat makanan. katabolisme / pernafasan sel.
7.      Lisosom
Merupakan bungkusan enzim pencernaan yg terikat membrane. Dan merupakan organ pencernaan sel.
8.      Sentriol
Merupakan struktur silindris kecil yg berperan penting pada pembelahan sel.
9.      Inti
Merupakan pusat pengawasan atau pengaturan sel. Mengandung DNA yg disebut gen.
10.  Nukleoli, merupakan struktur protein sederhana mengandung RNA. Jumlah dapat satu atau lebih.

B. Sistem Fungsional Sel
1. Penelanan dan pencernaan oleh sel.
Zat-zat dapat melewati membrane dengan cara :
·         Difusi
·         Transfor aktif melalui membrane
·         Endositosis, yaitu mekanisme membrane menelan cairan ekstra sel dan isinya. Tdd : fagositosis dan pinositosis.
penelanan partekil besar oleh sel seperti bakteri, partikel – partikel degeneratif jaringan. Fagositosis menelan sedikit cairan ekstra sel dan senyawa yang larut dalam bentuk vesikel kecil. Pinositosis
2.      Ekstrasi energi dari zat gizi (fungsi mitokondria). Oksigen menghasilkan energi yang dioksidasi dan zat gizi masuk dalam sel digunakan untuk membentuk ATP. 1ATP menghasilkan 8000 kalori.
2.2.2        Modalisasi cedera sel
Sel selalu terpajan terhadap kondisi yang selalu berubah dan potensial terhadap rangsangan yang merusak sel akan bereaksi :
·         Beradaptasi
·          Jejas / cidera reversible
·         Kematian
Sebab-sebab Jejas, Kematian dan Adaptasi sel :
1.      Hipoksia, akibat dari :
·         Hilangnya perbekalan darah karena gangguan aliran darah
·         Gangguan kardiorespirasi
·          Hilangnya kemampuan darah mengangkut oksigen. :anemia dan keracunan. Respon sel terhadap hipoksia tergantung pada tingkat keparahan hipoksia: sel-sel dapat menyesuaikan, terkena jejas, kematian.
Skema reaksi sel terhadap Jejas bisa dilihat di halaman 8.
2.      Bahan Kimia (obat – obatan )
Bahan kimia menyebabkan perubahan pada beberapa sel : permeabilitas selaput, homeostatis osmosa, keutuhan enzim kofaktor. Racun menyebabkan kerusakan hebat pada sel dan kematian individu.
3.      Agen Fisik
Dapat merusak sel. Traumamekanik, yang menyebabkan pergeseran organisasi intra sel.
a.       Suhu rendah
Gangguan suplai darah ( vasokontriksi ) suhu rendah membakar jaringan – suhu tinggi.
b.      Perubahan mendadak tekanan atsmofir, menyebabkan gangguan perbekalan darah untuk sel – sel individu. Tingginya gas – gas atsmofir terlarut dalam yang di bawah tekanan atsmofir darah. Jika mendadak kembali ke tekanan normal zat- zat akan terjebak keluar dari larutan secara cepat dan membentuk gelembung – gelembung jenis hipoksia. Menyumbat aliran darah dalam sirkulasi mikro.
c.       Tenaga radiasi, jejas akibat ionisasi langsung senyawa kimia yang ada di dalam sel atau karena ionisasi sel yang menghasilkan radikal “ panas “ yang secara sekunder bereaksi dengan komponen intra sel.
d.      Tenaga listrik, jika melewati tubuh akan menyebabkan : aritmi jantung luka bakar. Serta gangguan jalur konduksi saraf.
4.      Agen Mikrobiologi
Terdiri dari : Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia, jamur dan protozoa. Merusak sel – sel penjamu. Mengeluarkan eksotosin, bakteri merangsang respon peradangan. Atau mengeluarkan endotoksin, reaksi immunologi yang merusak sel. Timbul reaksi hipersensitivitas terhadap gen.
Contoh penyakit : infeksi stafilokokus atau sterptococus, gonore, sifilis, kolera, dll. Virus mewariskan DNA, virus menyatu dengan DNA sel, setelah berada dalam sel virus akan mengambil alih fungsi sel. RNA virus gen – gen pada sel baru akan mengontrol fungsi sel.
Contoh penyakit : ensefalitis, campak jerman, rubella, poliomyelitis, hepatitis, dll.
5.      Mekanisme Imun
Reaksi imun sering di kenal sebagai penyebeb kerusakan dan penyakit pada sel. Antigen penyulut pada eksogen maupun endogen. Antigen endogen ( missal, antigen sel ) menyebabkan penyakit Autoimun.
6.      Gangguan Genetik
Mutasi, dapat menyebabkan : mengurangi suatu enzim, kelangsungan hidup sel tidak sesuai, atau tanpa dampak yang diketahui.
7.      Ketidak seimbangan Nutrisi
·         Defisiensi protein – kalori
·         Avitaminosis
·         Aterosklerosis, obesitas – kelebihan kalori
8.      Penuaan

 ADAPTASI SEL
Bentuk reaksi jaringan organ / system tubuh terhadap jejas :
1.      Retrogresif, jika terjadi proses kemunduran (degenerasi / kembali kearah yang kurang kompleks).
2.      Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit.
3.      Adaptasi ( penyesuaian ) :
·         Atropi (Mengecil)
Yaitu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan ukuran normal.
·         Hipertropi (Membesar)
Yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh menjadi lebih besar dari pada ukuran normal.
·         Hiperplasia (Jumlahnya yang bertambah)
Yaitu dapat disebabkan oleh adanya stimulasi atau keadaan kekurangan secret atau produksi sel terkait.
·         Metaplasia (Bertambah dan berubah bentuk)
Yaitu bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain.
·          Displasia (bertambah banyak dan pertumbuhan sel yang tidak beraturan)
Yaitu keadaan yang timbul pada sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat mengalami polarisasi pertumbuhan sel reserve.
·         Degenerasi
Yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler yang disertai perubahan marfologik, akhibat jejas nin fatal pada sel.
·         Infiltrasi.

2.2.3    Sel yang diserang
Pengaruh stimulus yang menyebabkan cidera sel pada sel :
1.      Kerusakan biokimia, terjadi perubahan kimia dari salah satu reaksi metabolisme atau lebih di dalam sel.
2.      Kelainan fungsi, ( missal kegagalan kontraksi, sekresi sel atau lainnya ) cidera kelainan fungsi. Tetapi tidak semua, kerusakan biokimia pada sel. Jika sel banyak cidera, memiliki cadangan yang cukup sel tidak akan mengalami gangguan fungsi yang berarti.
3.      Perubahan morfologi sel. Yang menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi. Tetapi saat ini masih ditemukan sel secara fungsional terganggu namun secara morfologi tidak memberikan petunjuk adanya kerusakan
4.      Pengurangan massa atau penyusutan
Pengurangan ukuran sel jaringan atau organ disebut atropi. Lebih kecil dari normal.
2.2.4   Perubahan morfologi pada sel yang cedera sub letal
Perubahan pada sel cidera sub letal bersifat reversible. Yaitu jika rangsangan dihentikan, maka sel kembali sehat. Tetapi sebaliknya jika tidak kematian sel dihentikan.
Perubahan sub letal pada sel disebut degenerasi atau perubahan degeneratif. Hal ini cenderung melibatkan sitoplasma sel, sedangkan nucleus mempertahankan integritas sel selama sel tidak mengalami cidera letal.
Bentuk perubahan degeneratif sel :
1. Pembentukan sel, gangguan kemampuan metabolisme pembentukan energi dam kerusakan membrane sel influk air ke peningkatan konsentrasi Na memompa ion Na menurun pembengkakan sel.
2. Penimbunan lipid intra sel, secara mokroskopis sitoplasma dari sel – sel yang terkena tampak bervakuola berisi lipid.
2.2.5    Kalsifikasi patologik
Klasifikasi : proses diletakkannya (pengendapan ) kalsium dalam jaringan pembentukan tulang.
Klasifikasi patologis merupakan proses yang sering juga menyatakan pengendapan abnormal garam – garam kalsium, disertai sedikit besi, magnesium dan garam – garam mineral lainnya dalam jaringan., yaitu :
·         Klasifikasi terjadi pada hiperkalsemi akhibat hipertiroid, tumor, atropi tulang, hipervitaminosis D, dll. Tanpa di dahului kerusakan jaringan. Proses klasifikasi pada jaringan yang telah mengalami kerusakan terlebih dahulu.
·         Klasifikasi distropi kerusakan dapat bersifat degenerasi atau nekrosis. Contoh : lithopedion, bayi membantu pada janin yang mati dalam kandungan.
·         Kalsinosis, terjadi kalsifikasi pada jaringan yang tampak normal atau yang menunjukkan kerusakan sistemik.
·         Pembentukan tulang heterotropik, meliputi 3 proses diatas disertai pergantian proses dari kalsifikasi menjadi pembentukan tulang, terjadi akhibat depo kalsium abnormal yang metaplasia kearah osteoblastik dan dapat merangsang sel fibroblast membentuk tulang.
·         Kalsifikasi pada pembuluh darah arteri, terjadi pada arteiosklerosis, ini termasuk kalsifikasi distropik.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan selalu berhubungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
3.2 Saran
Mekanisme adaptasi sel memiliki pembahasan yang luas, oleh ssebab itu maka perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar untuk mempelajari mata kuliah PATOLOGI. Supaya mahasiswa dapat lebih paham tentang materi perkuliahan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John W. 1998. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.