Monday, February 18, 2013

PROPOSAL PENELITIAN (Resiko & Bahaya Masuknya Emboli ke Vena)


GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES KOTA SUKABUMI TINGKAT 1 TENTANG EMBOLI DAN BAHAYA EMBOLI MASUK KE VENA

Proposal Penelitian ini  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia
427163_205713139534584_83552779_n.jpg
Disusun Oleh
Siti Nurmaya
Sukaryat
Taufik Ali Sodikin
Topan Heigi


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
            Emboli adalah gelembung udara yang sering terdapat pada selang infus. Pada pemasangan selang infus, perawat sering melalaikan dalam hal pemasangannya, padahal kalau tidak hati-hati, bias saja cairan yang terdapat pada selang infusnya mengandung emboli yang dapat masuk ke pembuluh darah kapan saja. Ketika emboli tersebut masuk ke pembuluh darah, maka akan mengakibatkan penyakit baru pada pasien tersebut, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
            Emboli yang masuk ke dalam pembuluh darah vena dapat menjadi emboli udara vena. Emboli udara tersebut akan terbawa aliran darah, masuk ke dalam ruang serambi dan bilik kanan jantung. Dari sana, emboli tersebut dapat terbawa terus ke pembuluh darah arteri paru sehingga mengganggu pertukaran gas di sana, menyebabkan gangguan irama jantung, hipertensi pembuluh darah paru, dan bahkan gagal jantung serta henti jantung. Jika emboli yang ada besar, emboli tersebut dapat menyebabkan sumbatan pada serambi serta bilik jantung, sehingga terjadi obstruksi aliran darah sehingga darah yang dipompa jantung pun berkurang.
Oleh karena itu, sebaiknya ketika seorang perawat sedang memasang selang infus kepada pasiennya, haruslah berhati-hati, supaya tidak menimbulkan emboli pada selang infus tersebut. Apabila ketika memasang infus terdapat emboli, maka segeralah naikan emboli tersebut dengan cara disentil. Maka dengan cara tersebut, emboli yang terdapat pada selang infusnya akan naik dan perlahan-lahan akan hilang dengan sendirinya.
B. STUDI PENDAHULUAN
            Setelah kami teliti, dari 10 Mahasiswa tingkat 1 yang kami wawancarai, 1 mahasiswa mengetahui bahaya masuknya emboli ke pembuluh darah, dan 9 lagi tidak mmengetahuinya, bahkan mereka pun tidak mengetahui apa itu yang dinamakan emboli.
C. RUMUSAN MASALAH
            “Apakah mahasiswa tingkat 1 sudah mengetahui gambaran tentang apa itu emboli dan bahayanya apabila emboli tersebut masuk  ke pembuluh darah ?”
D. TUJUAN UMUM KHUSUS
            Untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tingkat 1 tentang apa itu emboli, dan apa resikonya apabila emboli tersebut masuk ke pembuluh darah.
E. MANFAAT
            Supaya mahasiswa tingkat 1 lebih paham apa itu yang dinamakan emboli, dan bahayanya apabila masuk ke pembuluh darah (vena).


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Pengetahuan
  1. Pengertian Pengetahuan
            Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yang terdiri dari indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
  2. Tingkatan Pengetahuan
            Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003), tingkat pengetahuan dibagi atas 6 tingkatan domain kognitif yaitru :
a.       Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau diterima.
b.      Memahami (Comprehention)
Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan sacara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c.       Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk enggunakan materi yang twelah di pelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya), aplikasi disini dapat di artikan dalam konteks atau situasi lain.
d.      Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e.       Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampua untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi yang baru dan formulasi-formulasi yang ada.
f.       Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilain terhadap suatu materi atau obyek. Penilain-penilain ini di dasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
B. Konsep Dasar Emboli
  1. Pengertian Emboli
            Emboli adalah gelembung udara yang sering terdapat pada selang infuse. Apabila ada emboli yang masuk ke dalam pembuluh darah vena, maka dapat menjadi emboli udara vena. Emboli udara tersebut akan terbawa aliran darah, masuk ke dalam ruang serambi dan bilik kanan jantung. Dari sana, emboli tersebut dapat terbawa terus ke pembuluh darah arteri paru sehingga mengganggu pertukaran gas di sana, menyebabkan gangguan irama jantung, hipertensi pembuluh darah paru, dan bahkan gagal jantung serta henti jantung. Jika emboli yang ada besar, emboli tersebut dapat menyebabkan sumbatan pada serambi serta bilik jantung, sehingga terjadi obstruksi aliran darah sehingga darah yang dipompa jantung pun berkurang.
            Walaupun literatur menyebutkan bahwa untuk menimbulkan komplikasi berat, jumlah udara yang masuk harus banyak, ada kejadian dimana udara sesedikit 0,5 ml yang masuk ke pembuluh darah yang mempendarahi jantung dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Sedangkan henti jantung dilaporkan terjadi sewaktu udara sebanyak 20 ml tidak sengaja masuk ke dalam pembuluh darah vena (20 ml sama dengan isi udara dalam satu selang infus). Karena itu, sebaiknya pemberian obat melalui pembuluh darah (injeksi) ataupun pemberian cairan dengan infus harus sangat berhati-hati.
  2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Emboli Pada Selang Infus
            Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu :
1.      Adanya keteledoran perawat saat memasukan cairan infusnya.
2.      Adanya selang infus yang membelit ketika pas dimasukannya cairan.
3.      Adanya keteledoran perawat ketika memasukan jarum infusnya ke vena, karena apabila memasukannya tidak bagus, cairan yang terdapat didalam infus akan terangsang menjadi sebuah gelembung (emboli).
  3. Masalah Yang Akan Timbul Akibat Masuknya Emboli Ke Dalam Pembuluh Darah (Vena)
Masalah yang akan timbul yaitu :
1.      Emboli udara yang masuk akan terbawa aliran darah, masuk ke dalam ruang serambi dan bilik kanan jantung. Dari sana, emboli tersebut dapat terbawa terus ke pembuluh darah arteri paru sehingga mengganggu pertukaran gas di sana.
2.      Menyebabkan gangguan irama jantung.
3.      Hipertensi pembuluh darah paru.
4.      Gagal jantung/ henti jantung yang dapat mengakibatkan kematian.



BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
            Jenis penelitiannya disini dengan cara mencari informasi dari orang-orang yang sudah tahu terlebih dahulu, tentang informasi ini, seperti bertanya kepada senior-senior tingkat 3, dan sebagiannya lagi saya cari di internet. Kemudian setelah di teliti lebih lanjut, dengan data-data yang kuat, ternyata memang fakta bahwa apabila emboli itu dapat mengakibatkan penyakit baru bahkan kematian apabila si emboli tersebut masuk ke pembuluh darah.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
            1. Lokasi Penelitian
                 Penelitian dilaksanakan di Jalan Gotong Royong kelurahan Keramat Kota Sukabumi.
            2. Waktu Penelitian
            Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8-15 Januari 2013.
C. Teknik Pengumpulan Data
  1. Jenis Data
                 a. Data Primer
     Data primer menurut Istijanto (2005) adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang di dapat secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner. Dan disini kami mengumpulkan data dari jawaban senior-senior tingkat 3 yang saya tanya.
  2. Pengumpulan Data
                 Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner menurut Arikunto (2010) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Seperti yang kita lakukan kepada senior-senior tingkat 3.

D. Instrumen Penelitian
            Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010).  Seperti yang kami lakukan, kami dibantu laptop, browsing ke internet, untuk mencari sumber-sumber, sehingga saya dapat lebih mudah dan lebih paham akan bahaya dari emboli tersebut. Sehingga memudahkan kami dalam melakukan penelitiannya.
E. Prosedur Penelitian Yang Dilaksanakan
  1. Tahap Persiapan
            Langkah 1       : Menentukan atau memilih masalah
            Langkah 2       : Merumuskan masalah
            Langkah 3       : Menentukan tujuan
            Langkah 4       : Menentukan kegunaan penelitian
            Langkah 5       : Menentukan kerangka pemikiran
            Langkah 6       : Menentukan jenis penelitian
            Langkah 7       : Menentukan lokasi dan waktu
            Langkah 8       : Menyusun teknik pengumpulan data
  2. Tahap Pelaksanaan
  3. Tahap Pelaporan
F. Etika Penelitian
            Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus memperhatikan aspek etika. Kaidah dasar etika penelitian (Hidayat, 2007) :
1.      Menghormati Martabat
Penelitian yang dilakukan harus menjungjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian) dalam melakukan penelitian,hak asasi subjek harus dihargai.
2.      Asas Kemanfaatan
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian dapat dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko yang akan terjadi.
3.      Berkeadilan
Perlakuan yang diberikan sama dalam artian setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat dan hak asasi manusia.
4.      Informed Consent
Subjek penelitian harus menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent.
5.      Aspek Kerahasiaan
Data yang diperoleh dari subjek yang harus dijamin kerahasiaannya dan penggunaan data tersebut hanya untuk kepentingan penelitian saja.